tulisan jln

Menjelaskan semua tentang bakteri. Dari pengertian, jenis, koloni bakteri, morfologi bakteri, struktur bakteri, cara hidup, reproduksi bakteri, reproduksi bakteri secara sexual, reproduksi bakteri secara asexual,

Minggu, 27 November 2016

Archaebakteria

    Bakteri yang berasal dari kata Bahasa Yunani "arkaea“ yang berarti "tua". Bakteri ini adalah bakteri tertua dari segala jenis bakteri. Tempat hidup bakteri ini adalah, bisa hidup di tempat-tempat dengan keadaan ekstrim. Archaebakteria juga memiliki struktur yang sederhana, bentuknya bervareasi, merupakan organisme uniseluler dengan dinding sel tidak mengandung peptidoklikan. Sedangkan,  ukuran bakteri ini sendiri sekitar 0,1-15 mikron.

1.   Struktur Tubuh Archaebakteria


2. Peranan dan Fungsi
          a. Dinding sel
              Tersusun atas peptidoglikan (gabungan protein dan polisakarida) dan mukopolisakharida
              Fungsi : memberi bentuk tubuh dan pelindung bakteri
          b. Membran plasma
              Tersusun atas fosfolipid dan lipoprotein
              Fungsi : sebagai alat transpor elektron dan proton, hasil proses oksidasi bahan makanan dan                sebagai pintu gerbang lalu lintas zat keluar masuk sel
          c. Sitoplasma
             Cairan sel berisi air, protein, karbohidrat, kromatofor dan ion anorganik
          d. Ribosom
             Untuk sintesis protein
          e. DNA
             Materi genetik, berupa rantai tunggal melingkar disebut nukleoid atau berupa plasmid
         f. Granula penyimpanan
            Untuk menyimpan cadangan makanan
              g. Flagellum
             Sebagai alat gerak
         h. Kapsul / lapisan lender
             Tersusun atas polisakarida, untuk  melekatkan diri  pada suatu permukaan
         i.  Pilus / fimbria
             lebih kecil dari flagellum.
             Fungsi : untuk reproduksi, penghubung pada saat terjadi konjugasi
         j. Klorosom
            mengandung pigmen klorofil, untuk fotosintesis
         k. Endospora
             spora (jika kondisi buruk) 

3.   Ciri-Ciri Archaebacteria
·    Berukuran 0,1-15 mikron.
·    Memiliki dinding sel.
·    Tidak memiliki dinding dari peptidoklikan (polisakarida dan protein).
·    Sel bersifat uniseluler prokariotik (tidak memiliki inti dan membran inti sel).
·    Asam nukleat berupa RNA.
·    Dapat hidup di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman, suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi.

4.   Klasifikasi Archaebacteria
a.  Metanogen
Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat yang mengandung metan seperti di saluran pencernaan sapi. Archaebacteria methanogen dicirikan dengan kemampuannya menghasilkan energi dengan mengubah H2 menjadi gas metan. Contoh dari bakteri ini adalah Methanobacterium yang bisa ditemukan di rawa-rawa.
b. Termoasidofilik
Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat bersuhu tinggi. Bakteri ini dapat hidup di tempat bersuhu 250o fahrenheit dan derajat keasaman yang sangat tinggi (pH<2). Contoh dari bakteri ini adalah Sulfolobus yang hidup di sumber air panas.
c.  Halofilik
Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat berkadar garam tinggi. Bakteri ini menggunakan garam untuk menghasilkan energi dan dapat ditemukan di tambak laut maupun di laut yang berkadar garam tinggi seperti di Laut Mati. Contoh dari bakteri ini adalah Halobacterium halobium yang hidup di tambak laut.

5.   Peranan Archaebacteria
        Archaebacteria membantu pencernakan makanan. Bakteri metanogen digunakan untuk     degradasi limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan kompos dan biogas.     Sampai saat ini tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar